Rabu, 20 Januari 2016

Kemampuan Orang2 Pilihan Allah



"He Who Knows Him Self, Knows His Lord"

Berbagai hadis dan riwayat telah menCeritakan kebenaran ini bahwa Nabi dan Wali Allah selain dikenal sebagai penyeru kebenaran dan penentang segala kepalsuan dan kezaliman, juga dikenal sebagai 'Penyembuh Ulung' baik itu penyakit Jasmani maupun Rohani.

Bagai Mana Mereka Bisa Menyembuhkan Segala Penyakit?

Banyak orang tentu dengan enteng akan menjawab singkat dan tepat bahwa para Nabi dan para Wali telah dikaruniai Allah kekuatan-kekuatan langit/surgawi yang dikemas dalam bentuk Mukjizat, Keramah dan Maunah.

Akan tetapi masalah yang akan  kita bahas tidak hanya sebatas itu. Kita harus lebih kritis berfikir agar kita mendapat jawaban yang sempurna. Agar keimanan, keyakinan dan ketaqwaan kita pada Sang Pencipta Bertambah dan meningkat ( Makam yang tinggi yang telah Allah janjikan ).

Apakah Yang Membuat Mereka Pantas Mendapat Karunia Agung Dan Mahal itu?
Kemudian, Bagaimanakah Cara Mereka Memperolehnya?

Jawaban dari dua pertanyaan diatas akan membuka cakrawala pikiran kita dan akan memberi harapan pada kita semua bahwa kita pun - Insya allah akan mendapatkan kekuatan dan kemampuan serupa, walaupun dalam kadar yang berbeda. Meskipun Rasul dan Nabi sudah tidak ada lagi pada Zaman ini, tetapi yang namanya para Wali dan  Orang Saleh akan selalu hadir bersama kita sampai hari kiamat kelak.

Mukjizat, Karamah dan Maunah ( Karunia Power Ilahiyah ) tidak diberikan oleh Allah begitu saja pada Mereka. Tidak pula seperti turunnya air hujan dari langit. Pada dasarnya, semua itu terjadi atas Takdir yang telah Allah Tetapkan. Takdir itu telah menuntun mereka menjalani dan melewati masa-masa sulit. Para Rasul, Nabi dan Wali telah menempuh berbagai perjuangan berat, cobaan besar, dan rintangan terjal serta beristiqomah dalam beribadah dan menjauhi maksiat dengan sabar.

Siapa sangka atau yang tahu atau bisa menentukan kalau Si "A" akan menjadi salah satu hamba pilihan-Nya? Sebaliknya, Siapayang bisa memastikan kalau si "A" tidak mungkin menjadi hamba pilihan-Nya? Semua tentunya menjadi Rahasia Allah SWT, semata. Hanya Allah lah yang berhak dan berkuasa menentukan dan memilih hamba-Nya untuk menjadi Sahabat dan Kekasih-Nya.  Wallahu A'lam.


(Disadur dari Mystic Healing)






Alfatihah Dijawab Allah Saat Shalat


Assalamu'alaikum wr wb

Membaca Surah Al fatihah sebaiknya jangan tergesa-gesa dalam Shalat, seolah ingin cepat menyelesaikan Shalatnya. Karena disaat kita membaca ayat demi ayat Ummul Qur'an tersebut, Allah menjawab setiap ucapan kita. Seperti disebutkan dalam Sebuah Hadits Qudsi Allah SWT ber-Firman yang arti Indonesia: "Aku membagi Shalat menjadi dua bagian, untuk Aku dan untuk Hamba-Ku".

Artinya, tiga ayat diatas Iyyaka Na'budu Wa iyyaka nasta'in adalah Hak Allah, dan tiga ayat kebawahnya adalah urusan Hamba-Nya.

Ketika Kita mengucapkan "Alhamdulillahi Rabbil 'alamin". Allah menjawab :"Hamba-Ku telah memuji-Ku".

Ketika kita mengucapkan "Ar-Rahmanir-Rahim", Allah menjawab : "Hamba-Ku telah mengaagungkan-Ku".

Ketika kita mengucapkan "Maliki yaumiddin", Allah menjawab : "Hamba-Ku memuja-Ku"

Ketika kita mengucapkan “Iyyaka na’ budu wa iyyaka nasta’in” , Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku".

Ketika kita mengucapkan “Ihdinash shiratal mustaqiim, Shiratalladzina an’amta alaihim ghairil maghdhubi alaihim waladdhooliin.” Allah menjawab : “Inilah perjanjian antara Aku dan hamba-Ku. Akan Ku penuhi yang ia minta".

(H.R. Muslim dan At-Turmudzi) Berhentilah sejenak setelah membaca setiap satu ayat. Rasakanlah jawaban indah dari Allah karena Allah sedang menjawab ucapan kita.

Selanjutnya kita ucapkan "Aamiin" dengan ucapan yang lembut,

Sebab Malaikatpun sedang mengucapkan hal yang sama dengan kita. Barang siapa yang ucapan “Aamiin-nya” bersamaan dengan para Malaikat, maka Allah akan memberikan Ampunan kepada-Nya.” (HR Bukhari, muslim, Abu Dawud)

( Sumber web ilmuhadist )